Nah berikut ini 8 Kasus Pembunuhan Model Cantik yang paling Tragis di Dunia. 1. Sisca Yofie. Ia merupakan seorang mantan model lepas, Sisca Yofie dibunuh secara mengenaskan di Bandung. Dia dibacok di bagian kepala dan diseret menggunakan motor oleh pelaku hingga wajahnya rusak. Dua pelaku, Wawan dan Ade, mengaku hanya berniat menjambret pada
AkuIslamId - Umar bin Khattab dengan akhlaknya yang begitu mulia menjadi daya tarik tersendiri bagi penduduk Yerusalem, Palestina, terutama tokoh agama Kristen, Uskup Agung Severinus untuk membuat perjanjian dan menyerahkan kunci kota al-Quds yang di dalamnya ada Masjid al-Aqsha, kiblat umat Islam yang pertama.
imandimansejarah kisah teladan kkalifah umar bin khattab,kata kata bijak sang khalifah,kajian islam,motivasi hidup
Pernahsuatu ketika, Muawiyah bin Hudaij ra datang menemui Umar setelah penaklukkan Iskandariyah. Lalu ia menderumkan hewan tunggangannya. Kemudian keluarlah seorang budak wanita. Budak itu melihat penat Umar setelah perjalanan jauh. Ia mengajaknya masuk. Menghidangkan roti, zaitun, dan kurma untuk Umar. Umar pun menyantap hidangan tersebut.
IbnuUmar mengatakan: Aku diberikan sedikit (kenikmatan) hubungan intim yang setahuku tidak ada orang lain yang diberikan itu kecuali Rasulullah SAW.
YDAJNz. Oleh Ni’amul Qohar Sahabat Umar bin Khaththab yang sangat terkenal dengan sifat tegas dan kerasnya tersebut, ternyata ada sisi lain yang sangat perlu untuk diketahui oleh umat Islam. Yaitu kisah sedih dan lucunya yang pernah beliau alami di Zaman Jahiliyah. Suatu ketika beliau dan para sahabat lainnya sedang bercengkrama dalam satu majlis dengan Rasulullah SAW. Waktu itu posisi duduknya tepat berada di dekat baginda Rasulullah SAW, sehingga membuatnya dimintai tolong untuk bercerita, “Wahai Umar, coba ceritakan kepadaku sebuah kisah yang bisa membuatku ketawa” perintah Rasulullah SAW. Umar pun bercerita di hadapan Rasulullah SAW dan para sahabat lainnya. Beliau mengisahkan cerita lucu yang pernah dialami sebelum memeluk agama Islam. Dahulu Umar bin Khaththab sebelum memeluk agama Islam pernah membuat patung berhala untuk disembah yang terbuat dari bahan manisan. Tiba di suatu hari beliau merasa sangat lapar, kepada patung itulah Umar bin Khaththab meminta makan dengan berkata “Demi Latta, Uzza, dan Manna! yang mulia, tolong berikan aku rizki berupa makanan!” Setelah selesai ritual penyembahan, beliau pun bergegas pergi ke dapur untuk mencari makanan. Akan tetapi, tidak menemukan makanan sedikit pun di sana. Tanpa pikir panjang, beliau kembali ke tempat penyembahan patung manisan itu berada. Karena tidak tahan dengan rasa lapar, akhirnya Umar bin Khaththab memakan patung tersebut sampai habis. Ketika sudah habis, beliau baru sadar bahwa patung ini adalah tuhannya, tempatnya memuja dan meminta, penyesalan pun menimpa Umar bin Khaththab seketika itu juga. Mendengar cerita Umar ibn Khaththab, baginda Rasulullah SAW ketawa terkekeh-kekeh hingga terlihat gigi gerahamnya. Lalu diikuti oleh para sahabat lainnya yang juga ikut ketawa. “Memangnya di mana akal sehatmu wahai Umar pada waktu itu?”, tanya Rasulullah SAW lebih lanjut. “Sebenarnya, aku memiliki akal yang cerdas Ya Rasulullah. Akan tetapi sesembah tersebut telah menyesatkanku pada waktu itu”, tegas jawaban Umar.*** “Wahai Umar, sekarang sampaikanlah cerita sedih kepadaku yang bisa membuatku menangis” pinta Rasulullah SAW untuk kedua kalinya. Sahabat Umar bin Khaththab pun memulai bercerita tentang kisahnya yang pilu ketika sebelum memeluk agama Islam. Dulu Umar bin Khaththab mempunyai seorang anak perempuan, di suatu hari beliau mengajaknya ke sebuah tempat. Setibanya di sana, beliau mulai menggali tanah membentuk sebuah lubang. Setiap kali tanah hasil galian mengenai bajunya, si anak perempuan itu selalu membersihkannya. Sementara ia tidak tahu bahwa lubang tersebut nantinya untuk menguburnya hidup-hidup sebagai persembahan untuk berhala. Setelah selesai menggalinya, Umar bin Khaththab melempar anak perempuan tersebut masuk ke dalam lubang. Ia merasa takut sehingga membuatnya menangis kencang sambil menutup wajahnya dengan penuh iba. Tetapi Umar tetap menguburnya hidup-hidup hingga ia tak tampak lagi sebab sudah tertutup tanah. Namun, bayangan wajahnya masih saja memenuhi pikiran Umar ketika sedang mengamati gundukan tanah tersebut sebelum meninggalkannya. Umar bin Khaththab bercerita sambil menahan tangis. Mendengar kisah Umar bin Khaththab yang menyedihkan itu membuat Rasulullah SAW sedih yang tak kuasa menahan tangis. Air matanya pun yang bening itu menetes di pipinya. Begitu pula dengan Umar yang telah sangat menyesali perbuatannya di Zaman Jahiliyah. Tidak ketinggalan pula para sahabat yang hadir di majlis tersebut menangis terenyuh dengan kisah Umar ibn Khaththab. Sumber Qutub Izziddin Jamil Al-Syarwi, “Fiqih Humor”, Perpustakaan Mutamakkin Press, Pati, 2016. Ulama Nusantara Center Melestarikan khazanah ulama Nusantara dan pemikirannya yang tertuang dalam kitab-kitab klasik
Ada hadits Nabi Muhammad SAW "Barangsiapa yang taat kepada saya berarti dia taat kepada Allah. Dan barangsiapa membangkang kepada saya berarti dia durhaka kepada Allah. Barang siapa mematuhi kepada pemimpin yang saya tunjuk maka dia taat kepada saya. Dan siapapun yang membangkang pemimpin yang saya tunjuk, berarti dia durhaka kepada saya. ” Terkait hadits tersebut, ada cerita yang menarik di zaman para sahabat. Berikut ceritanya…Seorang sahabat Nabi bernama Amr bin Ash radiyallahu'anhu. Dia dulunya adalah musuh Islam. Setelah empat bulan masuk Islam, maka Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam membentuk kekuatan untuk menyerang salah satu suku besar Arab yang pada dasarnya ingin menyerang Madinah. Amr bin Ash baru saja masuk Islam empat bulan lalu, oleh Nabi shalallhu'alaihi wasallam langsung diangkat sebagai pemimpin perang. Dan di peperangan ada sahabat Abu Bakar, ada Umar bin Khattab, ada Utsman bin Affan, ada Ali bin Abi Thalib, ada Zubai bin Awwam dan para sahabat mulia Nabi shalallhu'alaihi wasallam mengangkat Amr bin Ash. Keputusan Nabi harus dipatuhi, harus Amr bin Ash yang menjadi pemimpin perang. Setelah diangkat, harus ditaati dan tidak ada yang bisa menentang perintahnya. Jika dia bilang serang ... serang, hentikan ... hentikan, makan ... makan, pulang ... pulang. Semua perintah harus dipatuhi. Tuntunan hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, siapapun yang mentaati pemimpin yang saya tunjuk maka dia taat kepada saya, dan barangsiapa yang membangkang maka dia durhaka kepada itu pasukan dikirim, gurun pasir, tempatnya jauh dan saat itu musim dingin. Udara malam yang dingin di sana serasa menusuk tulang. Dingin sekali! Dulu, saat musim dingin, orang menghangatkan badan dengan membuat api. Saat itu, Amr bin Ash menginstruksikan pasukannya, JANGAN MENGHIDUPKAN API! Umar bin Khattab tidak terima dengan instruksi Amr bin Ash, Umar berkata kepada Amr, "Wahai Amr dingin, dan kamu melarang kami untuk membakar api?" Amr berkata, "Instruksi saya adalah untuk tidak membakar!"Baca Juga Kisah Abu Bakar Ash-siddiq ketika Pertama Masuk IslamKita tahu, kalau Umar mengajak Amr berduel, kali ini Amr bisa mati, Umar orangnya sangat tinggi dan besar. Tapi Umar tidak jadi emosi, kemudian dia tinggalkan Amr. Kemudian Umar berbicara kepada Abu Bakar dan berkata, "Wahai Abu Bakar, apa ini maksudnya Amr baru masuk Islam sudah begini instruksinya?” Abu Bakar dengan bijak menjawab, “Wahai Umar, Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam tidak menunjuk seseorang semetara beliau tahu ada Engkau dan para sahabatnya yang lain kecuali memag dia yang pantas. Mengikuti peritah dia berarti mengikuti Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam. Diam! Sabar! ”Mendengar kata-kata Abu Bakar, Umar akhirnya tetap diam dan sabar ...Besok pagi, sebelum fajar, pemimpin perang, Amr bin Ash, bermimpi junub. Sedangkan dia harus memimpin sholat shubuh untuk menjadi seorang imam. Tidak boleh yang lain. Padahal disitu ada Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali yang notabene adalah penghafal Al-Qur'an semua. Tetapi hukum syar'i bahwa siapapun yang menjadi pemimpin perang, maka dia harus menjadi pemimpin sholat. Sementara dikisahkan Amr bin Ash dalam keadaan junub. Ketika dia keluar dari tenda, dia meminta air oleh beberapa pasukannya. Umar bertanya, "Kenapa wahai Amr?" Amr berkata, "Saya junub" Kebetulan waktu dia pegang air itu sangat dingin. Kemudian Amr berkata, "Saya ingin tayamum". Umar berkata, "Ada air, tidak boleh melakukan tayamum." Amr berkata, "Saya ingin tayamum."Ini masalah lain lagi nih yang membuat Umar bin Khattab marah, tadi malam tentara kedinginan karena tidak boleh membakar api. Ini sekarang junub hanya ingin bertayamum. Umar berfikir Amr baru saja masuk Islam tapi berani mengganti hukum mandi junub dengan tayamum. Umar kesal, kemudian Umar menemui Abu Bakar, "Bagaimana ini kabar Abu Bakar?", Abu Bakar berkata, "Ingat .. Ini utusan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, tidak boleh membantah ..." Umar berkata, " Baiklah... ". Akhirnya, Amr bin Ash menjadi imam sholat subuh dan para sahabat serta seluruh tentara berkumpul di belakangnya. Ini adalah hal yang luar biasa. Seorang sahabat mandi junub hanya dengan tayamum, membuat teman-teman yang lain bertanya-tanya. Tetapi mereka tidak berani membantah, karena Amr sekarang adalah pemimpin sholat, Amr memberi perintah bersiap-siap menyerang musuh. Amr berpesan agar setiap orang harus bersama teman-temannya yang lain. Jadi setiap orang diinstruksikan untuk berjalan dengan salah satu temannya, tidak boleh berpisah. Serang musuh harus selalu berdua, tidak boleh ditinggalkan. Ini adalah bagian dari strategi perang, untuk menghadapi musuh yang sangat banyak. Konon jika suku ini menyerang Madinah, maka Madinah bisa dimusnahkan karena jumlah mereka yang dengan kekuatan hanya 300 orang, mereka berhasil mengalahkan suku tersebut. Ketika pasukan musuh sedang kacau, pasukan muslimin secara spontan ingin mengejar musuh untuk dijadikan tawanan perang, bisa dijadikan budak untuk diperdagangkan. Tapi kemudian Amr menginstruksikan pasukannya untuk tetap berdiri di sini, bukan mengejar musuh. Biar musuh lari, yang penting kita menang, kita kumpulkan rampasan ini yang bisa didapat, lalu pasukan instruksi ini, Umar bangkit kembali, "Wahai Amr, musuh sudah kabur, kita kejar dan potong lehernya." Amr berkata, "Tidak, instruksi saya, kumpulkan ghonimah, lalu kita pulang!" Akhirnya tim kembali ke Madinah dengan membawa ghonimah dan kabar kemenangan kepada Rasulullah. Baru sampai di Madinah, turun dari kudanya, Umar langsung mengadukan instruksi Amr kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Umar berkata, "Ya Rasulullah, Amr melakukan ini, tidak boleh menyalakan api saat kita kedinginan, malam dia mandi junub hanya bertayamum, musuh kita yang sudah kalah dilarang menangkapnya."Kemudian Nabi bertanya kepada Amr, "Wahai Amr, keluhan telah datang kepadaku, apa jawabanmu? Amr menjawab," Ya Rasulullah, musuh yang kita hadapi adalah musuh yang jumlahnya ribuan, jika mereka berhasil menyerang Madinah keesokan harinya, kita bisa musnah. Pertama, jika kita menyalakan api, mereka tahu kita ada, maka kalah pasukan kita yang berjumlah 300 orang sementara mereka jumlahnya ribuan. Kata Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, “Kamu benar.” Nabi bertanya, “Mengapa kamu mandi junub dengan tayamum?” Amr menjawab, “Ya Rasulullah, airnya seperti es, sangat dingin, jika saya mandi saya bisa sakit, saya pemimpin, jika saya sakit siapa yang memimpin perang? Sementara Anda amanatkan pasukan ini kepadaKu. Jadi saya memutuskan untuk melakukan tayamum. ". Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Kamu benar." Nabi bertanya yang terakhir, "Mengapa kamu membiarkan pasukan musuh melarikan diri?" Amr menjawab, "Ya Rasulullah, pasukan 300 melawan ribuan orang, jika kita menangkapi pasukan mereka, maka kita yang jumlahnya dikit pasti akan kelemahan, dan pasti kita akan dikalahkan. Strategi saya adalah pasukan kita harus berkumpul bersama-sama agar terlihat seperti jumlah pasukan banyak. Dan targetnya hanya untuk mengalahkan mereka, mereka kalah dan ketakutan, mereka juga tidak tahu jumlah pasukan kita karena langit saat itu gelap. Jadi saya rasa kita tidak perlu mengejar mereka, kita sudah mendapat ghonimah." Kata Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam," Kamu benar. " Abu Bakar kemudian menemui Umar bin Khattab, "Nah... serang Kamu sudah tahukan?"Hikmah dari cerita ini, Rasulullah SAW tidak pernah salah dalam memilih pemimpin. Meski pemimpin yang dipilih Rasulullah adalah orang yang baru masuk Islam, tapi subhanallah ternyata Amr menunjukkan bahwa dirinya memang pantas menanggung amanah yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW .. Wallahu A'lam Bishowab..
kisah lucu umar bin khattab